Langsung ke konten utama

Pentingnya Sarapan Sebelum Sekolah


Sarapan di pagi hari akan memberikan sumber energy serta sumber nutrisi bagi tubuh. Sebelum beraktifitas ada baiknya untuk sarapan terlebih dahulu agar mendapatkan sumber energi yang baik untuk tubuh sebelum menjalankan aktifitas di sekolah.

Biasanya sarapan kurang diperhatikan atau sering ditinggalkan seperti lebih sering dilewatkan oleh orang yang kerja atau anak yang sekolah. Alasan telat atau menghabskan waktu menjadi faktor tertentu  orang-orang melewatkan sarapan. Ada baiknya seseorang menyempatkan waktu untuk sarapan karena sarapan sangat penting bagi tubuh.


Mendapatkan assupan makanan melalui sarapan akan membantu aktifitas yang nantinya akan dilakukan oleh tubuh. Seperti pada anak yang akan sekolah, sebaiknya sebelum berangkat anak terlebih dahulu untuk sarapan agar tubuhnya sudah diisi oleh cadangan energi. Sarapan akan membantu anak agar nanti fokus untuk belajar, tidak lesu dan mengantuk, juga tidak kelaparan saat pembelajaran. Jika sudah sarapan pasti anak siap melakukan macam-macam kegiatan di sekolah. Sarapan juga membantu anak lebih berkonsentrasi saat berpikir dibandingkan dengan anak yang melewatkan sarapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswa Mengantuk di Kelas

Saat jam pelajaran sedang berlangsung ada beberapa siswa yang tiba-tiba menjadi mengantuk. Mengantuk di jam tertentu pasti sangat mengganggu terlebih saat belajar mengajar berlangsung. Mengantuk di kelas akan menjadi masalah bagi siswa karena akan membuat siwa menjadi tidak optimal dalam belajar. Seseorang yang mengantuk itu berarti ia kekurangan oksigen karena oksigen dibutuhkan oleh sel-sel otak untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sebaiknya siswa harus sarapan pagi terlebih dahulu agar otaknya tidak kekurangan oksigen yang mana akan menyebabkan mengantuk. Hal-hal umum yang biasanya menyebabkan siswa mengantuk di kelas: 1. Kurangnya istirahat, mungkin siswa terlalu banyak menjalankan suatu aktivitas di rumah hingga ia hanya mendapatkan istirahat yang sedikit. 2. Pengajaran guru yang membosankan, siswa menganggap guru mengajar dengan monoton dan membosankan yang malah membuat siswa mengantuk dan tidak ingin mendengarkan ceramahnya guru. 3. Tidak mengerti dengan materi yang...

Apakah Ranking Penentu Segalanya?

Saat di sekolah pastinya tidaklah terlepas dari persoalan ranking di kelas. Setiap siswa pasti menginginkan mendapatkan ranking setidaknya dapat peringkat 10 besar di kelasnya. Adanya ranking juga sudah seperti kompetisi di dalam kelas, banyak siswa yang memperebutkan untuk mendapatkan nilai yang bagus agar ia mendapatkan rangking pula. Biasanya mendapatkan ranking akan menjadikan kebanggaan tersendiri bagi setiap siswa, jika ia berhasil mendapatkan ranking pasti akan merasa bangga dan senang terhadap dirinya karna apa yang sudah ia kerjakan selama di sekolah mendapatkan hasil yang bagus. Jika siswa mendapatkan nilai bagus dan mendapatkan ranking maka ia biasanya akan sangat senang menunjukan kepada orang tua, nilai yang bagus akan membuat orang tua memuji hasil kerja kerasnya selama belajar. Di sekolah biasanya siswa yang mendapatkan ranking lah yang lebih diperhatikan dan banggakan oleh para guru, yang seperti ini biasanya membuat kecemburuan sosial dikalangan para siswa...

Guru Tidak Boleh Membanding-bandingkan Siswa

Kalian pasti pernah menemukan guru yang suka membandingkan siswanya. Disetiap sekolah pasti ada saja guru yang suka membanding-bandingkan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Hal itu sebaiknya jangan sampai dilakukan oleh seorang guru. Sifat membandingkan adalah termasuk sifat yang tidak baik karena guru akan membuat sang anak yang dibandingkan merasa terpojok, kecewa,  dan merasa tidak dihargai. Tidak akan ada anak yang suka dibanding-bandingkan. Setiap siswa yang ada dikelas pasti berbeda-beda dari kemampuannya, sifatnya, karakternya dan yang lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya jangan dibanding-bandingkan. Ada banyak guru yang suka membandingkan seperti "siswa A lebih pintar loh nilainya bagus-bagus tapi kenapa kamu (siswa B) nilainya jelek, harusnya kamu bisa seperti siswa A" atau banyak lagi guru yang suka membanding-bandingkan antara anak yang cantik dan tidak, anak yang pintar dan kurang pintar, anak yang aktif dan pasif. Seharusnya guru bisa merangkul...