Langsung ke konten utama

Pelatihan Bagi Guru


Setiap guru sekarang sudah diwajibkan untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan berguna agar guru dapat mengembangkan cara mengajarnya, guru dapat melahirkan anak bangsa yang cerdas dan hebat serta pelatihan membantu guru agar memiliki kualitas yang bagus di dunia pendidikan.

Pelatihan juga bertujuan untuk peningkatan pendidikan dimana guru akan diajarkan agar lebih siap untuk menjadi seorang bendidik yang mempunya banyak ilmu untuk disampaikan kepada anak-anak di sekolah. Guru juga dapat memiliki keterampilan untuk mengajar jika melakukan pelatihan terlebih dahulu. Setiap sekolah ada baiknya melakukan pelatihan dulu untuk setiap guru agar guru juga bisa lebih siap dalam mengajar serta memiliki kemampuan yang dapat membuat suasanya belajar menjadi berbeda.

Guru harus menjadi kreatif di dalam kelas sehingga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Menjadikan guru kreatif pun dengan adanya pelatihan yang akan membantu serta membumbing guru dalam melakukan metode-metode atau teknik untuk pengajaran.


Pelatian bagi guru adalah salah satu upaya yang dilakukan tentunya untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar serta untuk menjadikan sekolah lebih unggul dengan guru yang berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siswa Mengantuk di Kelas

Saat jam pelajaran sedang berlangsung ada beberapa siswa yang tiba-tiba menjadi mengantuk. Mengantuk di jam tertentu pasti sangat mengganggu terlebih saat belajar mengajar berlangsung. Mengantuk di kelas akan menjadi masalah bagi siswa karena akan membuat siwa menjadi tidak optimal dalam belajar. Seseorang yang mengantuk itu berarti ia kekurangan oksigen karena oksigen dibutuhkan oleh sel-sel otak untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sebaiknya siswa harus sarapan pagi terlebih dahulu agar otaknya tidak kekurangan oksigen yang mana akan menyebabkan mengantuk. Hal-hal umum yang biasanya menyebabkan siswa mengantuk di kelas: 1. Kurangnya istirahat, mungkin siswa terlalu banyak menjalankan suatu aktivitas di rumah hingga ia hanya mendapatkan istirahat yang sedikit. 2. Pengajaran guru yang membosankan, siswa menganggap guru mengajar dengan monoton dan membosankan yang malah membuat siswa mengantuk dan tidak ingin mendengarkan ceramahnya guru. 3. Tidak mengerti dengan materi yang...

Apakah Ranking Penentu Segalanya?

Saat di sekolah pastinya tidaklah terlepas dari persoalan ranking di kelas. Setiap siswa pasti menginginkan mendapatkan ranking setidaknya dapat peringkat 10 besar di kelasnya. Adanya ranking juga sudah seperti kompetisi di dalam kelas, banyak siswa yang memperebutkan untuk mendapatkan nilai yang bagus agar ia mendapatkan rangking pula. Biasanya mendapatkan ranking akan menjadikan kebanggaan tersendiri bagi setiap siswa, jika ia berhasil mendapatkan ranking pasti akan merasa bangga dan senang terhadap dirinya karna apa yang sudah ia kerjakan selama di sekolah mendapatkan hasil yang bagus. Jika siswa mendapatkan nilai bagus dan mendapatkan ranking maka ia biasanya akan sangat senang menunjukan kepada orang tua, nilai yang bagus akan membuat orang tua memuji hasil kerja kerasnya selama belajar. Di sekolah biasanya siswa yang mendapatkan ranking lah yang lebih diperhatikan dan banggakan oleh para guru, yang seperti ini biasanya membuat kecemburuan sosial dikalangan para siswa...

Guru Tidak Boleh Membanding-bandingkan Siswa

Kalian pasti pernah menemukan guru yang suka membandingkan siswanya. Disetiap sekolah pasti ada saja guru yang suka membanding-bandingkan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Hal itu sebaiknya jangan sampai dilakukan oleh seorang guru. Sifat membandingkan adalah termasuk sifat yang tidak baik karena guru akan membuat sang anak yang dibandingkan merasa terpojok, kecewa,  dan merasa tidak dihargai. Tidak akan ada anak yang suka dibanding-bandingkan. Setiap siswa yang ada dikelas pasti berbeda-beda dari kemampuannya, sifatnya, karakternya dan yang lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya jangan dibanding-bandingkan. Ada banyak guru yang suka membandingkan seperti "siswa A lebih pintar loh nilainya bagus-bagus tapi kenapa kamu (siswa B) nilainya jelek, harusnya kamu bisa seperti siswa A" atau banyak lagi guru yang suka membanding-bandingkan antara anak yang cantik dan tidak, anak yang pintar dan kurang pintar, anak yang aktif dan pasif. Seharusnya guru bisa merangkul...